Pahlawan

Dalam arti umum, Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Di Negara kita Indonesia juga terdapat banyak pahlawan yang telah berjuang mendapatkan kemerdekaan untuk Indonesia.

Bagi saya, pahlawan adalah seorang yang rela berkorban dan selalu ada bersama kita dalam keadaan apapun. Mau pun itu keadaan susah, sedih, atau senang. Salah satu orang yang saya anggap pahlawan adalah mama saya. Ia telah melahirkan saya dan membesarkan saya. Walau sendiri, mama saya tetap berusaha memenuhi dan menafkahi hidup saya dan kakak saya. Ia adalah seorang ibu yang tangguh dan kuat. Ia juga pintar menghibur saya ketika saya sedang merasa tidak baik. Walau terkadang tingkahnya konyol, saya tetap menyayanginya karena tingkah konyolnya sangat menghibur dan selalu membuat saya tertawa.

Yang kedua, yang saya anggap sebagai pahlawan adalah teman – teman, terutama sahabat saya. Sahabat saya selalu ada ketika saya sedang bosan, menghibur saya ketika saya sedih (atau galau), dan selalu melakukan hal – hal konyol bersama saya. Mereka juga sering membantu saya dalam hal belajar dan tentu saja sering membantu saya ketika saya kesulitan mengerjakan tugas. Walau kami sudah saling kenal dan bersahabat dari kecil, kami sudah pernah bertengkar beberapa kali. Pertengkaran kami disebabkan oleh adanya kesalahpahaman. Namun, sebuah pertengkaran tidak dapat membuat kami terpisah. Malah, dari pertengkaran tersebut, kami dapat belajar untuk menjadi lebih dewasa.

Yang ketiga, yang saya anggap sebagai pahlawan adalah guru – guru di sekolah. Tanpa adanya mereka, tentu saja saya tidak bisa menjadi pintar seperti sekarang. Saya tau betapa sulitnya menjadi seorang guru. Lelah menghadapi beberapa murid yang malas, lelah menilai pekerjaan murid yang cukup banyak, atau bahkan lelah karena kekurangan jam istirahat yang disebabkan oleh kegiatan mengajar dan menilai. Begitulah, guru adalah orang yang berjasa. Oleh sebab itu, kita harus belajar dengan sungguh – sungguh untuk menghargai jasa para guru dan juga menghargai para pahlawan pejuang Indonesia.

Yang keempat, saya menganggap musik, drama atau series, dan aplikasi lainnya yang ada di handphone saya sebagai pahlawan. Seperti yang saya sudah tulis di blog sebelumnya, saya suka menonton series atau drama. Jika sedang libur sekolah, saya selalu menghabiskan waktu dengan menonton series Thailand ataupun drama Korea. Saya selalu merasa terhibur oleh series atau drama yang saya tonton. Namun, jika sedang tidak libur sekolah, saya jarang menonton series dan drama karena selalu ada tugas yang harus saya kerjakan setiap harinya. Agar tidak merasa stress, saya mengerjakan tugas – tugas tersebut sambil mendengar lagu. Oleh karena itu, saya sebut musik sebagai pahlawan. Musik juga membuat saya merasa lebih tenang.

Yang terakhir, saya menganggap diri saya sendiri adalah pahlawan. Kita semua bisa menjadikan diri kita sendiri sebagai pahlawan. Karena, kita pasti mengenal diri kita sendiri masing – masing dengan baik. Kita bisa memperbaiki kesalahan diri sendiri jika kita melakukan kesalahan, kita bisa menghibur teman, sahabat, atau siapapun yang sedih, kita bisa menolong orang lain yang sedang kesusahan, dan bahkan kita bisa berjuang meraih mimpi kita masing – masing sama seperti pahlawan dahulu yang berjuang mencapai mimpi untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia.

Sekian pendapat saya mengenai Pahlawan. Terima kasih.

#SekolahLemuel #SMPKLemuel #LemuelJaya

Demo / Unjuk Rasa

Demo atau unjuk rasa adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan oleh sekumpulan orang di hadapan umum. Demo biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat atau menentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.

Demo yang terjadi baru – baru ini adalah demo #tolakomnibuslaw
Demo itu dilakukan karena adanya pengesahan UU Cipta Kerja baru yang tidak didukung oleh sebagian besar masyarakat. Oleh karena itu, terjadi demo dimana – mana. Salah satu nya di Jakarta. Demo ini banyak dilakukan oleh para buruh dan mahasiswa. Bahkan pelajar yang masih di bawah umur juga ikut dalam demo ini. Namun, pada akhirnya para pelajar yang ikut serta dalam demo ditangkap dan diamankan oleh para polisi.

Aksi unjuk rasa kemarin pun akhirnya berujung pada kerusuhan. Para pendemo memaksa masuk dan merobohkan pagar kantor DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Oleh sebab itu, banyak polisi yang terluka karena terkena pagat besi yang roboh. Mereka juga menempelkan beberapa poster protes di tembok gedung DPR, dan juga mencoret – coret tembok gedung. Polisi pun menembakkan gas air mata ataupun water cannon untuk membubarkan para pendemo. Tetapi, kelihatannya para pendemo tidak jera juga dan tetap melakukan aksi unjuk rasa bahkan ada yang melempar kembali gas air mata ke arah para polisi.

Sangat rusuh dan tidak beraturan bukan? Akibatnya, ada beberapa fasilitas atau sarana umum yang rusak seperti halte busway yang terbakar di beberapa tempat. Sebelumnya, demo di Jakarta sempat dicegah karena adanya pandemi Covid-19 yang masih menyebar. Namun, akhirnya demo tetap terjadi. Mahasiswa yang mengikuti demo berasal dari 300 kampus berbeda. Itulah Indonesia, walaupun polisi sudah banyak melarang terjadinya kerusuhan, tetapi tetap saja rusuh.

Menurut saya, demo atau aksi unjuk rasa tidak seharusnya dilakukan. Apalagi sampai berujung pada kerusuhan yang mengakibatkan kerusakan sarana umum. Apapun bentuk unjuk rasa yang dilakukan, pasti semuanya merugikan semua orang, tak hanya merugikan diri sendiri. Apalagi bagi pelajar yang ikut-ikutan melakukan demo, berdampak besar bagi keluarga. Bahkan, para pelajar tersebut bisa dikeluarkan dari sekolah. Sebagai pelajar seharusnya melakukan tugasnya sebagai pelajar. Demo juga sangat berbahaya dan berisiko tinggi. Oleh karena itu, demo tidak seharusnya dilakukan.

Jika kita kembali ke masa lalu, sempat terjadi kerusuhan demo pada tahun 1998. Demo pada tahun 1998 terjadi untuk menurunkan pemerintahan pada saat itu. Demo pada saat dilakukan oleh sebagian besar mahasiswa yang berasal dari Universitas Trisakti. Akhirnya, ada 4 mahasiswa yang tewas akibat adanya penembakan yang dilakukan oleh para aparat keamanan. Kerusuhan pun akhirnya berlanjut dan menjadikan kaum Tionghua sebagai sasaran, terutama para wanita Tionghua. Selain itu, para mahasiwa dari 54 kampus juga mendatangi dan menyerbu gedung DPR/MPR. Demo pada saat itu pun menuai hasil. Pada akhirnya, Sosharto yang menjabat sebagai presiden saat itu menyatakan pengunduran dirinya di istana Presiden.

Dari banyaknya demo yang telah terjadi, mari kita semua sebagai warga Indonesia menjadikkan hal itu sebagai pelajaran bahwa demo tidak seharusnya dilakukan karena dapat merugikan banyak pihak. Mari kita hidup damai dan tentram. Mari kita terus berdoa agar tidak lagi terjadi kerusuhan di Indonesia. Saya juga sebagai pelajar juga berharap agar tidak ada lagi pelajar yang ikut dalam demo.

#SekolahLemuel #SMPKLemuel #LemuelJaya

Cita-cita Ku

Hai, nama aku Mellza Kartika. Aku bercita-cita untuk menjadi Penyanyi dan Actress (atau Performer). Kenapa? Pertama, aku suka nyanyi (sombong dikit boleh yaa, aku bisa nyanyi lagu tagalog hehe). Kedua, aku suka nonton film, drama atau series yang kebanyakan actor dan actress nya itu di bawah 20 tahun (kecuali drama korea umurnya beda level guys wkwkwk). Akhir akhir ini aku suka nonton series Thailand. Nah, hampir semua series Thailand yang aku tonton itu actor dan actress nya di bawah 20 tahun. Jadi keliatannya seru gitu kalo aku bisa jadi kayak mereka. Syuting, nambah banyak pengalaman, punya banyak temen dari golongan artis, yaa gitu deh.

Selain itu, yang pertama kali bikin aku pengen jadi Actress itu adalah saat aku nonton film remaja judulnya “DoReMi&You”. Film bertema persahabatan dan dicampur dengan adegan bernyanyi sambil menari. Aduh, gak tau kenapa tapi aku suka banget! Selain itu, liat para pemeran utama nya, semua umurnya gak beda jauh sama umur aku. Hebat kan umur semuda itu udah bisa jadi bintang film. Ada juga beberapa selebriti kelahiran tahun 2000s Filipina yang aku tau. Mereka benar benar berbakat. Maupun itu bernyanyi, menari, ataupun akting. Iya, mereka bikin aku tambah pengen jadi actress.

Sebenarnya, aku tidak terlalu berbakat dalam akting. Tapi siapa tau aku memang bisa menjadi apa yang aku pengen. Jujur aku lebih sering bernyanyi (apalagi di kamar mandi haha). Aku juga bisa dance sedikit. Tapi tetep aja, aku lebih suka nyanyi. Walaupun gak sebagus penyanyi penyanyi di luar sana. Oke. Sekian cerita tentang cita cita ku. Terima Kasih.

17th August 1945

Hai semuanya! Di blog kali ini, aku akan ngebahas tentang hari kemerdekaan Indonesia.

17 Agustus 1945 merupakan hari dimana para pahlawan Indonesia telah mencapai puncak perjuangan untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Semua masyarakat Indonesia dapat menjalani hidup dengan tenang tanpa adanya penjajahan. Tidak terasa, sudah 75 tahun kita merasakan kemerdekaan. Kita semua tau bagaimana perjuangan para pahlawan Indonesia melawan banyaknya penjajah yang begitu kejam. Tidah hanya pahlawan, tapi juga para penduduk lainnya yang dijadikan budak oleh para penjajah. Namun pada akhirnya mereka semua mendapat kemerdekaan. Sungguh perjuangan yang luar biasa bukan?

Di tahun 2020 ini, kemerdekaan Indonesia menginjak tahun ke-75. Kita sebagai penduduk negara Indonesia harus bersyukur karena kita tidak lagi merasakan penjajahan. Kita juga harus menghargai dan meneladani jasa para pahlawan dalam berjuang mencapai kemerdekaan. Mereka tidak pantang menyerah. Begitu juga kita harus seperti mereka. Kita harus selalu pantang menyerah dalam menghadapi apapun. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang sedang kita hadapi sekarang. Menjalani sekolah online memang tidak begitu mudah. Beberapa murid ada yang memiliki kuota terbatas maupun jaringan internet (wifi) yang tidak selalu lancar. Dalam hal seperti ini, kita bisa mengambil contoh dari masa penjajahan. Di saat itu, banyak anak – anak yang tidak semuanya dapat bersekolah seperti kita, mereka bahkan harus bekerja untuk para penjajah. Internet pun juga belum ada. Pasti mereka juga ingin bersekolah dan belajar. Oleh sebab itu, sekarang kita sebagai pelajar tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar. Kita harus belajar dengan sungguh – sungguh. Selain belajar dengan sungguh – sungguh, ada banyak hal lain yang dapat kita lakukan sebagai bentuk rasa syukur dan untuk menghargai para pejuang kemerdekaan, antara lain: melakukan upacara bendera di sekolah setiap hari senin, merayakan kemerdekaan dengan melakukan berbagai lomba, dan lain – lain.

Merayakan hari kemerdekaan dengan mengikuti berbagai lomba bukanlah hal yang tidak asing lagi bagi kita penduduk negara Indonesia. Siapa sih yang gak pernah ikut lomba 17an? Sayang banget kalo ada yang belum pernah ikutan. Lomba 17an adalah kegiatan yang benar – benar menyenangkan. Lomba makan kerupuk, lari pakai karung, bermain sepak bola memakai sarung, panjat pinang, tarik tambang, dan masih banyak lagi. Pasti setiap sekolah selalu mengadakan lomba 17an setiap tahunnya. Hanya saja tahun ini kita tidak bisa melakukannya.

Sebelum melakukan lomba, pasti kita selalu melakukan upacara bendera terlebih dulu. Kalian pasti udah tau dong siapa yang menjahit bendera kebangsaan Indonesia, yaitu ibu Fatmawati. Selain bendera, ada juga lagu kebangsaan yang selalu kita nyanyikan yaitu “Indonesia Raya” yang diciptakan oleh W.R. Supratman. Sebagai rasa hormat, kita harus bersikap sungguh – sungguh saat sedang melaksanakan upacara bendera. Nah, hal lain yang bisa kita lakukan sebagai wujud rasa hormat dan cinta kepada tanah air Indonesia, salah satunya adalah melestarikan berbagai macam budaya yang ada di Indonesia. Gimana caranya? Kita kan masih pelajar? Haha, enggak terlalu sulit kok. Kita bisa mempelajari budaya budaya daerah lain. Misalnya, kita pelajari tarian dan alat musik daerah yang ada di Indonesia. Yang terakhir, kita sebagai anak bangsa Indonesia, harus menghargai dan tidak boleh membeda-bedakan atau mengejek suku lain. Karena adanya beragam macam suku, ras, adat, dan budaya di Indonesia, negara kita Indonesia semakin indah.

#SMPKLemuel #SekolahLemuel